Maka isyarat apa yang mampu menyiratkan bahwa kehidupan itu adalah sosok q-ta.
Atau..
Sesosok kehidupan adalah penampakan dari wujud q-ta yang telah terpantulkan melalui lembar-lembar perjalanan.
Maka bila hidup itu cermin...
Seharusnya qt lebih mengerti dan memahami hidup apa dan bagaimana yang telah dan akan dilalui agar mampu menempatkan diri padanya.
Bila hidup itu cermin..
Seharusnya qt dapat bersentuhan lebih dekat padanya agar qt mengetahui dengan jelas dan benar segala kekurangan yang terpantul dari cermin itu.
Namun, sayang qt sering menganggap bahwa hidup itu adalah CERMIN CEMBUNG yang selalu melebih-lebihkan kekurangan dan mengurang-ngurangkan segala kelebihan yang qt miliki.
Atau..
Qt sering menganggap bahwa hidup adalah CERMIN CEKUNG yang selalu memberikan kekecewaan pada apa yang dipantulkannya.
Dan menganggap cermin kehidupan adalah wujud yang lari dari kenyataan.
Padahal kalau saja qt mampu merenungkan sejenak peristiwa yang telah qt alami baik yang memalukan maupun yang menyenangkan adalah cerminan dari diri qt yang tak sempat qt cermati bahkan luput dari pandangan mata.
^_^
BalasHapusjagalah cermin itu dan jangan sampai pecah,,,
BalasHapuskarena kalau udah pecah sangat sulit lagi untuk digabung dan disambung lagi,
seandainya bisa digabung atau disambung lagi mungkin kondisinya sudah tidak sebagus cermin diawal sebelum pecah...
Siap mas (y)
HapusKapan ngeblog lagi bareng" yah.
Peluk rindu dari uyin u/ iyaz ku.
JIka sudah pecah, tak ada lagi kesempurnaan
BalasHapus